Rabu, 26 Mei 2010

kidung agung firman tuhan ?

PUISI KENIKMATAN CINTA
 (Kidung Agung 7:1-13)

Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman. 
Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung. 

Seperti dua anak rusa
buah dadamu, seperti anak kembar kijang. 
Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik. 

Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya. 

Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi. 

Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan
buah dadamu gugusannya. 

Kataku: "Aku ingin
memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya. Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel. 

Kata-katamu manis bagaikan anggur!" Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!  

Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku
gairahnya tertuju. 

Mari, kekasihku, kita pergi ke padang,
bermalam di antara bunga-bunga pacar! 

Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan
memberikan cintaku kepadamu! 

Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!  


(Firman Tuhan atau rangsangan sex?)
r: both;'/>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar