Sabtu, 29 September 2012

POLIANDRI ( SATU ISTRI BANYAK SUAMI ) TERNYATA ADA


Saat Tashi Sangmo berusia 17 tahun, ia menikahi tetangganya yang berusia 14 tahun di sebuah desa terpencil di Nepal. Dan sebagai bagian dari perjanjian, ia juga setuju untuk menikahi adik suaminya itu.


Pada zaman dahulu, anak laki-laki dari setiap keluarga di kawasan Dolpa Atas akan bersamaan menikahi satu perempuan, namun praktik poliandri ini kini sudah mulai menghilang seiring dengan modernisasi zaman.

"Semuanya akan lebih mudah seperti ini karena kami bersama-sama dalam satu keluarga. Tidak terbagi antara istri-istri yang berbeda, dan saya yang memegang kendali," kata Sangmo, yang menggunakan dialek Tibet dan berbicara melalui seorang penerjemah. "Dua bersaudara mencari penghasilan dan sayalah yang menentukan bagaimana uang itu akan digunakan."

Saat Sangmo menikahi Mingmar Lama 14 tahun lalu, adik laki-laki Mingmar, Pasang yang waktu itu berusia 11 tahun, akan terlibat juga dalam pernikahan ini. Praktik poliandri di beberapa desa terisolasi di Nepal sudah berlangsung ratusan tahun. Kini mereka bertiga memiliki tiga anak laki-laki usia delapan, enam, dan empat.

"Saya ingin berbagi ikatan ini dengan adik laki-laki saya karena hidup akan menjadi lebih mudah buat kami berdua," kata Pasang, 25, berbicara di rumah keluarga mereka di desa Simen, 4000 mdpl dan sekitar lima hari berjalan kaki dari kota terdekat.

Orang-orang Dolpa atas adalah bagian dari karavan yang melalui rute antara Nepal dan Tibet. Mereka masih berdagang di rute tersebut, termasuk menuntun yak yang membawa garam dari Tibet dan beras dari dataran selatan Terai.

Di ketinggian desa seperti itu, tanah subur sangat sedikit jumlahnya dan peternakan pun berukuran kecil.

Namun poliandri mencegah keluarga-keluarga membagi aset, dan persediaan makanan pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk lokal.

Pernikahan biasanya dilakukan melalui perjodohan, keluarga pun memilih istri buat anak laki-laki tertua mereka dan memberi kesempatan adik laki-laki untuk menikahi kakak iparnya kemudian.

Dalam beberapa kasus, para istri juga ikut membantu membesarkan calon suami mereka yang masih muda, dan memasuki hubungan seksual dengan mereka setelah cukup dewasa.

Tak seperti pria-pria lain dalam pernikahan Hindu Nepal yang konservatif, para suami di pernikahan poliandri biasanya membantu tugas-tugas domestik seperti membantu memasak dan merawat anak, sementara para istri mengurusi keuangan.

Poliandri juga menjadi sebuah bentuk pengendalian kelahiran karena ada batas maksimal kehamilan perempuan, terlepas dari berapa jumlah suami yang mereka miliki.

Rumah tangga poliandri juga biasanya tak mengenali suami mana yang menjadi orangtua biologis, anak-anak sama-sama memanggil ayah dan paman mereka sebagai "bapak".

Poliandri menghancurkan banyak tabu seksual barat dan sering membuat heran orang luar, namun penduduk lokal melihat peristiwa ini sebagai sesuatu yang biasa dan menguntungkan.

Shitar Dorje, 30, menikahi suaminya yang berusia 37 tahun Karma, sepuluh tahun lalu.

Adik laki-laki Karma, Pema, masuk dalam pernihan itu beberapa tahun kemudian setelah menyelesaikan sekolah filosofi Buddha.

"Jika kami berada di satu rumah dalam waktu yang sama, maka kakak laki-laki saya yang tidur dengan istri saya," kata Pema, 30.

"Dalam hal ini, tidak ada rasa cemburu. Saya tidak merasa cemburu bahwa saat kakak saya ada di rumah, maka istri kami akan bersama dia. Jika saya cemburu, maka saya akan pergi dan menikahi orang lain," kata Pema.

Hidup di Dolpa Atas sederhana, namun berat.

Sanitasi jarang, dan pelayanan kesehatan modern hampir tidak ada. Setiap hari kaum perempuan harus bekerja memecahkan batu di bukit yang tandus atau memanen tanaman di bawah matahari terik.

Poliandri memungkinkan terjadinya pembagian pekerjaan antara dua saudara laki-laki, satu untuk mengurus hewan ternak, satu untuk membantu istri di ladang, dan satu untuk bergabung dalam karavan dagang.

Banyak yang melihat praktik ini sebagai keberlangsungan hidup, ada faktor keamanan buat para perempuan sehingga ada yang akan menjaga mereka setelah satu suami meninggal.

Menurut badan amal asal Belanda SNV yang memiliki jaringan di daerah tersebut, usia harapan hidup di sana hanya 48 untuk pria dan 46 untuk wanita.

Thajom Gurung, 60, dari desa terpencil Saldang, kehilangan suaminya Choldung akibat kanker 30 tahun lalu. Namun ia menikahi dua kakak laki-laki Thajom dan kini tinggal dengan satu-satunya suami yang masih hidup, Choyocap, 67.

"Saat kami semua tinggal bersama, kami bergantian tidur dengan istri saya -- tidak ada yang khawatir soal itu," kata Choyocap.

Sampai baru-baru ini, isolasi di Dolpa Atas mempertahankan gaya hidup yang sudah menghilang di beberapa tempat lain namun turisme kini menyoroti kawasan yang sudah sempat terlupakan ini.

Di atap-atap rumah batu, di tempat yang dulunya berkibar bendera doa, kini bermunculan parabola satelit. Mereka pun melihat kilasan dari dunia modern dengan imaji romansa yang sangat kontras dengan kehidupan mereka.

Menurut SNV, meski 80 persen rumah tangga melakukan praktik poliandri satu generasi lalu, jumlahnya kini turun hanya 1 banding 5 atau 20 persen, dan akan hilang dalam dua generasi.

Untuk sementara, praktik ini kini terjaga oleh generasi yang pernikahannya adalah tentang pragmatisme dan bertahan hidup di salah satu lingkungan terkeras di dunia.

"Poliandri adalah tentang menjaga keluarga tetap bersatu saat kehidupan menjadi keras," kata Choyocap Gurung. "Dengan banyak saudara laki-laki, rumah tangga menjadi lebih kuat dan anak-anak akan punya kesempatan yang lebih baik di masa depan."
READ MORE - POLIANDRI ( SATU ISTRI BANYAK SUAMI ) TERNYATA ADA r: both;'/>

Minggu, 05 Agustus 2012

Mau Bermukjiat, Pendeta Amerika Tewas Jadi Korban Kepalsuan Injil Markus



Ajaran Bibel tentang mukjizat iman memakan korban. Seorang pendeta Kristen Karismatik asal Amerika, tewas mengenaskan karena mengamalkan ayat Injil itu.
Ayat Bibel yang diyakini sebagai mukjizat iman adalah Injil Markus 16:17-18:
“And these signs shall follow them that believe… They shall take up serpents; and if they drink any deadly thing, it shall not hurt them” (King James Version)
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya, ....mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka”(Alkitab Terjemahan Baru).
“Sebagai bukti bahwa mereka percaya, ....kalau mereka memegang ular atau minum racun, mereka tidak akan mendapat celaka” (Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-hari).
Menurut ayat Injil tersebut, Yesus Kristus menggaransi orang Kristen yang beriman, dengan kepastian memiliki beberapa bukti mukjizat, antara lain: tidak akan celaka bila memegang ular berbisa yang mematikan dan tidak akan celaka bila meminum racun yang mematikan.
Dengan kata lain: pembuktian kebenaran iman orang Kristen menurut ayat tersebut bisa dilakukan dengan testing memegang ular berbisa dan meminum racun. Bila orang Kristen tidak mengalami celaka sedikitpun, setelah memegang ular berbisa atau meminum racun, maka keimanan orang Kristen sudah benar sesuai standar ajaran Yesus. Dan sebaliknya, orang Kristen yang celaka setelah memegang ular berbisa atau meminum racun, maka keimanannya belum sesuai standar. Apalagi orang Kristen yang tidak berani menguji imannya dengan memegang ular berbisa atau meminum racun, mereka berarti meragukan mukjizat iman yang diajarkan Yesus dalam Injil Markus.
Bermodal Injil Markus 16:17-18 tersebut, Pendeta Mark Randall “Mack” Wolford bermaksud membuktikan mukjizat iman di hadapan ratusan jemaatnya. Secara demonstratif, pendeta berusia 44 tahun ini berkhotbah sambil memegang ular berbisa yang peliharanya selama bertahun-tahun.
Pendeta gereja House of the Lord Jesus di Matoaka, Virginia Barat, Amerika Serikat ini sangat yakin bahwa orang Kristen diperintahkan oleh Yesus dalam Alkitab untuk memegang ular berbisa tanpa takut mati.
Bak pawang ular, dalam kebaktian sore di Panther Wildlife Management Area, pada Minggu (27/5/2012) lalu, Wolford membawa ular berbisa saat memimpin kebaktian. Naasnya, ular berbisa itu tiba-tiba mengigit pahanya.
Menurut The Washington Post, kegiatan itu segera dihentikan dan Wolford dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat akibat gigitan ular beracun itu. Namun nyawanya tak tertolong dan meninggal sekitar pukul 10 malam di Bluefield Regional Medical Center.
...Pendeta Wolford tak seharusnya mati mengenaskan demi membuktikan mukjizat iman. Karena Injil Markus 16:9-20 sudah diakui kepalsuannya secara konsensus oleh para ilmuwan Kristen sendiri...
Karena pendeta Kristen tidak bisa melakukan mukjizat ular beracun sebagaimana janji Injil, maka yang patut diragukan adalah otentisitas Bibel atau keimanan sang pendeta. Padahal sebagai pendeta fanatik yang beraliran Kristen karismatik, iman kristiani Wolford jelas tak bisa diragukan. Toh ia tewas ketika membuktikan mukjizat yang dijanjikan Injil Markus.
Pendeta Wolford tak seharusnya mati mengenaskan jadi korban gigitan ular beracun demi membuktikan mukjizat iman, bila ia mau berpikir ilmiah dan realistis. Karena Injil Markus 16:9-20 sudah diakui kepalsuannya secara konsensus oleh para ilmuwan Kristen sendiri.
Dalam The Five Gospels yang disusun oleh Robert W Funk, Roy W Hoover dan The Jesus Seminar, Injil Markus 16:9-20 sama sekali tidak dicantumkan.
New York International Bible Society dalam The Holy Bible New International Version, di bawah pasal 16 ayat 8 (hlm 780), meletakkan garis tegas yang memisahkan ayat 16:8 dengan ayat berikutnya (16:9-20). Di bawah garis tersebut terdapat peringatan yang berbunyi: “The two most reliable early manuscripts do not have Mark 16:9-20.” (Dua manuskrip yang paling tua (codex Sinaiticus dan codex Vaticanus) tidak memiliki Markus 16:9-20).
The Holy Bible New King James Version terbitan tahun 1994, pada halaman 993 menjelaskan: “Verses 9-20 are bracketed in NU-Text as not original. They are lacking in Codex Sinaiticus and Codex Vaticanus, although nearly all other manuscripts of Mark contain them.” (Ayat 9-20 di dalam tanda kurung pada teks NU adalah tidak asli. Ayat-ayat itu tidak terdapat dalam codex Sinaiticus dan codex Vaticanus, meskipun hampir semua manuskrip Markus yang lain memuatnya).
NU-Text adalah Alkitab gabungan dua versi Alkitab, yaitu: versi The Nestle Aland Greek New Testament dan The United Bible Societies edisi ke-3.
International Bible Society dalam The Holy Bible New International Version, halaman 1040 juga menegaskan kepalsuan penutup Injil Markus: “The earliest manuscript and some other ancient witnesses do not have Mark 16:9-20.”(Manuskrip yang paling tua dan beberapa naskah kuno tidak memiliki Injil Markus 16:9-20).
Gara-gara Injil yang sudah diakui kepalsuannya inilah Pendeta Wolford tewas digigit ular berbisa. Pendeta mana lagi yang berani membuktikan keaslian Injil dengan memegang ular berbisa dan meminum racun? [A Ahmad Hizbullah MAG]
READ MORE - Mau Bermukjiat, Pendeta Amerika Tewas Jadi Korban Kepalsuan Injil Markus r: both;'/>

Selasa, 10 April 2012

Wanita Mana Berani Mengamalkan Syariat Bibel?





Murtadin Fatimah menganggap aturan Islam yang melarang wanita haid (menstruasi) memegang kitab suci Al-Qur'an, sebagai aturan yang ruwet dan membuat frustasi.

Hanya orang tak waras saja yang frustasi dengan syariat bersuci. Namanya saja kitab suci, maka logika sederhana manapun pasti bisa menerima bila orang yang memegangnya harus orang yang tidak najis (hadas).

Wajar jika Fatimah murtad masuk Kristen supaya bebas memegang dan membaca Bibel dalam keadaan junub maupun menstruasi. Sebab hanya kitab yang benar-benar Kitab Suci saja yang layak dibaca oleh orang-orang yang suci dari najis.

Bila mengkaji Islam secara objektif, sesungguhnya syariat itu sangat mudah dan relevan. Wanita menstruasi tidak menajiskan, tapi hanya najis dan dilarang melakukan shalat, shaum, thawaf, menyentuh dan membawa mushaf, masuk masjid dan bersetubuh (coitus). Wanita yang suci dari haid pun cukup bersuci dengan mandi janabah (mandi besar).

Mari kita lakukan studi komparasi antara syariat thaharah menurut Islam dengan syariat Bibel.

Syariat haid dalam Bibel mengajarkan secara ekstrem bahwa wanita menstruasi itu najis dan menajiskan selama tujuh hari (Imamat 15:19-30). Setiap orang yang kena darah menstruasi menjadi najis sampai matahari terbenam (ayat 19); semua benda yang ditiduri dan diduduki menjadi najis (ayat 20); orang yang kena tempat tidur atau tempat duduk wanita menstruasi menjadi najis sampai matahari terbenam dan harus mencuci pakaian dan tubuhnya dengan air (ayat 21-22); orang yang menyentuh benda yang ada di tempat tidur wanita haid menjadi najis sampai matahari terbenam (ayat 23); laki-laki yang tidur bersama wanita haid menjadi najis selama 7 hari (ayat 24); setelah suci dari haid, maka pada hari kedelapan harus mempersembahkan 2 ekor burung tekukur atau 2 ekor anak burung merpati sebagai korban bakaran (ayat 29-30).

...Pada zaman modern sekarang ini, siapa yang mampu mengamalkan syariat haid dalam Bibel?...

Dalam Bibel Perjanjian Baru, Yesus tidak berkomentar apapun tentang wanita menstruasi. Secara umum disebutkan dalam Matius 5:17-18 bahwa dia tidak merombak hukum Taurat, tapi menggenapinya.

Pada zaman modern sekarang ini, siapa yang mampu mengamalkan syariat haid dalam Bibel? Adakah orang Yahudi maupun Kristen yang konsekuen mempraktikkan ayat Bibel tersebut? Dengan syariat yang ekstrem tersebut, akankah Fatimah merasa ruwet dan frustasi lalu pindah agama lagi?
READ MORE - Wanita Mana Berani Mengamalkan Syariat Bibel? r: both;'/>

Lupakan Gereja, Ikuti Yesus! Karena Kristen Dihancurkan Pendeta & Penginjil






WASHINGTON DC (AS) – Bertepatan dengan momen Paskah kristiani April 2012 ini, wajah majalah Newsweek tampil cukup mengejutkan bagi umat kristiani, dengan judul besar “Forget The Church Follow Jesus” (Lupakan Gereja, Ikuti Yesus). Headline majalah terkemuka AS tersebut menampilkan artikel tulisan Andrew Sullivan berjudul “Christianity in Crisis.”

Sullivan mengawali tulisannya dengan menggunakan pandangan Thomas Jefferson, penulis Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (Declaration of Independence of USA). Jefferson menyatakan dirinya sebagai pengikut Yesus, namun menolak mengikuti doktrin gereja.

Sullivan memuji tindakan Jefferson yang telah mengedit ulang Alkitab (Bibel) selama 77 tahun sejak berusia 27 tahun pada 1820 silam. Presiden ketiga AS menyusun Alkitab baru dengan mengamputasi semua hal yang menurutnya tidak bisa diterima akal seperti mukjizat dan kelahiran Yesus, untuk mendapatkan apa yang menurutnya ‘Ajaran Asli Yesus.’ Hasilnya, Alkitab yang lebih tipis itu diberi nama “The Jefferson Bible.”

Lebih jauh lagi, Jefferson mengkritik gereja, pendeta, ahli teologi, bahkan Rasul Paulus karena mereka dianggap telah mengotori ajaran Yesus dengan berbagai paham-paham mereka yang memecah belah. Dengan begitu, gereja diharapkan bisa berdiri terpisah dari negara, apalagi politik praktis, sehingga ia tidak perlu mengotori tangannya dengan kekerasan dan paksaan dalam kekuasaan

Tak bisa disangkal memang, sekarang ini banyak sekali isu yang melanda gereja. Salah satu yang terbesar adalah skandal seks gereja Katolik, ketika banyak pastur dan uskup yang menolak untuk mengakui maha-skandal ini dan memilih berlindung di balik pengacara. Lebih buruk lagi, agama dan gereja telah dibawa ke ranah politik di AS akhir-akhir ini, di mana 3 dari 4 calon presiden dari partai Republik terang-terangan membawa pandangan agama sebagai pandangan politik. Bahkan Obama juga telah membawa isu agama dengan mengaitkan kebijakannya dengan ajaran Yesus tentang ‘mengasihi sesama seperti diri sendiri’. Fenomena itu dinilai mengotori agama dengan politik praktis dan kepentingan sesaat.

Blak-blakan Sullivan memaparkan bagaimana dunia kekristenan dewasa ini dirusak dengan politik, skandal dalam gereja, dan pendeta-pendeta evangelis yang menyuarakan ajaran ‘kemakmuran’. Ia juga mengkritik keras ‘perkawinan’ antara kekuasaan dengan ajaran Yesus, di mana agama yang mengajarkan kedamaian beralih menggunakan kekerasan sebagai alat, karena kekuasaan tak bisa dipisahkan dari penggunaan kekerasan.

Dengan keras Andrew Sullivan menyatakan bahwa agama Kristen telah dihancurkan oleh politisi, penginjil dan juga para pendeta. “Christianity has been destroyed by politics, priests, and get-rich evangelists,” kecam mantan editor The New Republic, kolumnis mingguan Sunday Times of London yang telah menulis beberapa buku itu
READ MORE - Lupakan Gereja, Ikuti Yesus! Karena Kristen Dihancurkan Pendeta & Penginjil r: both;'/>

Rabu, 15 Februari 2012



Xinjiang (Tionghoa: 新疆; pinyin: Xīnjiāng; Wade-Giles: Hsin1-chiang1; Uighur: شىنجاڭ), nama lengkap Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, adalah sebuah daerah otonomi di Republik Rakyat Cina. Xinjiang berbatasan dengan Daerah Otonomi Tibet di sebelah selatan dan Provinsi Qinghai serta Gansu di tenggara. Wilayah ini juga berbatasan dengan Mongolia di sebelah timur, Rusia di utara, serta Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afganistan, dan Kashmir di barat. Xinjiang juga mencakup sebagian besar wilayah Aksai Chin — diklaim oleh India sebagai bagian dari Negara Bagian Jammu dan Kashmir.

Penduduk asli Xinjiang berasal dari ras-ras Turki yang beragama Islam, terutama suku Uighur (45,21%) dan suku Kazakh (6,74%).[2] Selain itu, di Xinjiang juga terdapat suku Cina Han, yang berjumlah sekitar 40,58% (sensus 2000).[2] Persentase suku Han di Xinjiang meningkat secara drastis dari 6% saat berdirinya Republik Rakyat Cina (1949) hingga lebih dari 40% pada saat ini.

Cheng Ho bukan saja tokoh pelayaran, tapi juga pelopor kerjasama perdagangan, pertukaran budaya dan peradaban serta misi muhibbah. Maka atas nama semangat Allahyarham Cheng Ho tersebut, pemerintah Kelantan yang dipimpin Tuan Guru Nik Abdul Aziz Nik Mat telah menjalin kerjasaman serantau dalam pelbagai bentuk ikatan dan pengkongsian kemakmuraan secara bersama (friendship and prosperity). Sesuai dengan geaograpi dan sejarah, Kelantan adalah rakan semula jadi China dari segi perhubungan dan perdagangan antarabangsa.
Selanjutnya, China kini muncul sebagi kuasa eknonomi dunia yang terus berkembang. Selain itu Cina adalah khazanah peradaban lama, lubuk budaya dan kuasa pasaran yang besar.


Perlawanan terhadap kekuasaan Cina telah berlangsung sejak lama di Xinjiang. Saat ini, kebanyakan pemimpin perlawanan berada di pengasingan, antara lain di Turki, Jerman dan Amerika Serikat. Kebanyakan gerakan ini adalah gerakan kesukuan yang sekuler, walaupun terdapat beberapa gerakan yang berideologi Islam.[3]
Sejak Peristiwa 11 September di Amerika Serikat, pemerintah Cina juga mengklaim terdapat gerakan terorisme internasional di Xinjiang, yang dituduh berkaitan dengan Gerakan Taliban di Afganistan. Menurut laporan pemerintah Cina di tahun 2002, setidaknya 57 orang tewas akibat serangan teroris di Xinjiang

Pemerintah Cina dilaporkan telah melakukan pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Xinjiang, diantaranya pelanggaran kebebasan beragama, kebebasan berkumpul dan berpendapat, hambatan atas pendidikan, diskriminasi, serta hukuman mati terhadap tahanan politik.[3][1][5] Keberadaan sekolah Islam, masjid dan imam dikontrol secara ketat, dan para imam diharuskan "berdiri di sisi pemerintah dengan teguh dan menyampaikan pendapatnya dengan tidak samar-samar.".[6] Sejak 1995 hingga 1999, pemerintah telah meruntuhkan 70 tempat ibadah serta mencabut surat izin 44 imam.[7][8] Pemerintah juga secara resmi menerapkan larangan ibadah perorangan di tempat-tempat milik negara. Larangan ini juga mencakup larangan salat, puasa di bulan Ramadhan di kantor atau sekolah milik negara.[3] Kepemilikan Al-Qur'an saja juga dapat dihukum, dan pihak keamanan melakukan pencarian rutin terhadap "penerbitan ilegal" serta "bahan-bahan agama ilegal".
READ MORE - r: both;'/>